Selasa, 02 Agustus 2011

a special one who i admire.

Sungguh aku baru melihat sosok sepertimu. Mungkin ini baru awal pertemuan kita. Rasanya tak pernah aku tersenyum dengan hati yang sangat bahagia saat melihatmu. Ketika itu kita bercakapan walau hanya sebentar, rasanya ada sesuatu yang berbeda. Mungkin hanya Tuhan dan aku yang mengetahui seberapa besar aku mengaggumimu saat itu. Tak dapat aku bayangkan, akhirnya aku bertemu sosok yang selama ini aku hayalkan. Entah senyummu atau pribadimu yang membuat aku mengaggumimu. Mungkin kedua dari itu adalah alasanku untuk mengaggumimu. Aku mengerti, aku paham, kamu ada sebagian dari orang-orang yang berusaha menjaga diri dan kerabat-kerabatmu dari mesin penghancur diri. Kamu bukanlah sesosok orang yang gampang terhanyut oleh kehidupan dunia dan terhasut oleh wanita-wanita yang bukan muhrimmu. Walaupun seperti itu tidak membatasimu untuk tetap berkomunikasi secara baik dengan sesamamu laki-laki maupun perempuan. Sungguh, sekali lagi aku mengatakan, kamulah sosok laki-laki yang aku benar-benar kagumi selama ini. Itu sebabnya aku tidak boleh menganggapmu lebih. Dengan kesederhanaanmu, senyummu, cara berpikirmu dan kemampuanmu untuk bercakapan secara sopan dan santun kepada sesamamu. 

Tuhan ku Allah yang agung, aku mengerti bukan saatnya aku berpacaran layaknya hambamu yang lain yang menganggap lawan jenisnya sebagai muhrimnya. Aku tahu tidak selayaknya seorang muslim untuk berpacaran. Kini aku hanya ingin menjauhi apa pun yang menyesatkan untukku, agar aku tidak salah arah lagi. Tapi aku mohon kepadamu. Jika suatu saat pada saatnya nanti aku sudah siap lahir dan batin menjadi seorang manusia yang berguna, pertemukanlah aku dengan sesosok pria yang benar-benar aku kagumi sepertinya. Sesungguhnya aku lebih mengaggumi laki-laki yang bisa menjaga dirinya dari lawan jenisnya dan tidak berpacaran. Dari pada laki-laki yang mengerti agama tapi tidak bisa menjaga dirinya dari lawan jenisnya, apa lagi berpacaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar